TUGAS
TEORI EKONOMI 1
DI
SUSUN OLEH :
DWI
ANGGRAINI 22211224
LINDA
FATMAWATI ALFI 28211700
OKTAVIA
RAHMI 25211450
KELAS
: SMAK 05
DOSEN
: Dr. Prihantoro
1. Normal good
: Suatu
barang yang akan mengalami peningkatan jumlah permintaan apabila terjadi kenaikan pada pendapatan. Dan
sebaliknya ketika pendapatan mengalami penurunan maka jumlah permintaan
terhadap barang tersebut akan menurun.
Contoh : Disaat pendapatan masyarakat rendah, jumlah permintaan
terhadap barang mewah seperti mobil akan sedikit. Akan tetapi, apabila
pendapatan masyarakat mengalami peningkatan maka jumlah permintaan terhadap
barang tersebut akan mengalami peningkatan.
Bentuk
kurva :
Keterangan :
Titik A : pada saat pendapatan sebesar $
4000,- maka barang yang diminta sebanyak 100 pon/tahun.
Titik B : pada saat pendapatan sebesar $ 6000, maka
barang yang diminta sebanyak 200 pon/tahun.
Titik C : pada saat pendapatan sebesar $
8000, maka barang yang diminta sebanyak 300 pon/tahun.
Titik F : pada saat pendapatan sebesar $
10000, maka barang yang diminta sebanyak 350 pon/tahun.
Titik G : pada saat pendapatan sebesar $
12000, maka barang yang diminta sebanayak 390 pon/tahun.
Titik H : pada saat pendapatan sebesar $
14000, maka barang yang diminta sebanayak 400 pon/tahun.
Titik J : pada saat pendapatan sebesar $
16000, maka barang yang diminta sebanyak 350/pon. (titik jenuh)
Titik K : pada saat pendapatan sebesar $
18000, maka barang yang diminta sebanyak 250/pon.
·
Dari keterangan diatas dapat
disimpulkan, bahwa pendapatan masyarakat mulai dari $ 2000 sampai meningkat
menjadi $ 14000 akan terus mempengaruhi peningkatan permintaan masyarakat
terhadap suatu barang tersebut, hingga pada saat titik J mengalami titik jenuh
yang mengakibatkan mulai berkurangnya jumlah barang yang di minta.
3. Neutral good
:
Suatu barang yang tidak mengalami suatu perubahan permintaan (tetap),
meskipun pendapatan mengalami peningkatan maupun penurunan.
Contoh :
Barang-barang kebutuhan pokok seperti,
Beras, gula, garam, alat tulis dll.
Permintaan terhadap beras dan terhadap
buku tulis tidak mempunyai hubungan sama sekali. Maksudnya perubahan permintaan
dan harga beras tidak mempengarungi permintaan buku tulis dan begitu pula
sebaliknya.
5. Complement goods : Apabila
suatu barang selalu digunakan bersama dengan barang lainnya, maka barang tersebut
dinamakan barang pelengkap kepada barang lain
tersebut.
Contoh : Gula adalah barang pelengkap kepada kopi atau
teh , karena pada umumnya kopi dan teh yang kita minum harus di bubuhi gula.
Dan apabila permintaan terhadap kopi atau teh bertambah, maka permintaan
terhadap gula cenderung bertambah juga. Sebaliknya, apabila permintaan kopi dan
teh semakin sedikit maka permintaan terhadap gula cenderung mengalami
penurunan.
7.
Pengaruh
pajak terhadap inflasi
Kebijaksanaan Fiskal Untuk Menutup Gap
Inflasi Dan Deflasi Jika tingkat kegiatan ekonomi riel lebih besar daripada
tingkat kegiatan ekonomi potensial atau yang seharusnya wujud (PNB-riel >
PNB-potensial) sehingga terdapat jurang inflasi, maka pengeluaran pemerintah
sebaiknya dikurangi, dan jumlah pajak ditingkatkan, atau kombinasi keduanya.
Berkat pengaruh Keynes pada saat dimana perekonomian memanas atau terjadi
booms, dimana tingkat kegiatan ekonomi sangat tinggi, sekarang banyak negara
yang cenderung menggunakan kebijaksanaan anggaran surplus. Dengan anggaran
belanja yang surplus berarti penegeluaran pemerintah lebih kecil daripada
pendapatan yang diterima. Contohnya pajak ditingkatkan, sedang pengeluaran
pemerintah dikurangi, tujuannya tidak lain adalah untuk menahan, dan kalau
dapat juga berguna untuk mengurangi lau inflasi Sebaliknya dalam situasi dimana
tingkat kegiatan ekonomi riel lebih kecil daripada yang seharusnya (PNB-riel
< PNB-potensial), atau terdapat jurang deflasi, pemerintah akan melaksanakan
kebijaksanaan anggaran belanja defisit. Sebagaimana sudah dijelaskan, anggaran
belanja defisit adalah kebijaksanaan dimana pengeluaran pemerintah lebih besar
daripada penerimaan pemerintah. Cara cara yang dapat dilakukan untuk itu ialah
dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah dan transfer, atau dari sisi lain
jumlah pajak dikurangi. Dengan cara itu diharapkan roda perekonomian akan
berjalan lebih lancar, sumberdaya dan tenaga digunakan lebih banyak, sehingga
pegangguran berkurang dan pendapatan nasional dapat pula ditingkatkan. Dengan
meningkatnya pendapatan nasional dan pengeluaran agregat maka dengan sendirinya
jurang deflasi dapat dipersempit.
9.
Surplus Konsumen
Surplus konsumen yaitu selisih antara
jumlah yang konsumen sedia bayarkan dengan yang harus dibayar. Surplus konsumen
menunjukan keuntungan yang diperoleh konsumen karena mereka membeli suatu
komoditas. Keuntungan tersebut diperoleh oleh konsumen karena harga yang
berlaku pada kondisi keseimbangan lebih rendah daripada harga yang mereka mau
bayarkan
contoh ; saat seorang konsumen pergi ke
pasar hendak membeli mangga, karena minatnya yuang tinggi ia tidak keberatan
untuk membeli mangga pertama dengan harga Rp.1700/buah, tetapi di pasar
didapati harga mangga hanya Rp.1000/buah. Dengan demikian, ia membayar mangga
dengan harga Rp.700 lebih murah dari harga yang bersedia dibayarnya
11. Equilibrium Price and Quantity
Perubahan
Kesimbangan Pasar
Gambar
A
Garis kurva permintaan berawal sepanjang
garis S1 kemudian karena adanya perubahan tingkat pendapatan dan
selera konsumen yang semakin meningkat menyebabkan jumlah barang yang diminta
semakin meningkat sehingga garis kurva penawaran S1 bergerak keatas
yang disebabkan produsen menambahkan jumlah barang (kuantitas) dan menaikan
harga dari titik E0 bergerak naik menuju E1 dan membentuk
titik keseimbangan harga dan kuantitas yang baru.
Misalnya : Seorang penjual perhiasan (emas) mereka
menjual dengan harga Rp. 250.000/gram dan mereka dapat menjual emas tersebut
sebanayk 50 gram/hari. Karena adannya selera konsumen terhadap perhiasan tersebut
meningkat dan pendapatan masyarakat pun meningkat , menyebabkan permintaan
terhadap barang tersebut meningkat. Hal tersebut membuat kurva permintaan akan
bergeser dari garis D1 menuju D2. Karena permintaan perhiasan
disuatu pasar meningkat seorang produsen
pun menambah jumlah barang yang mereka jual menjadi 80 gram/ hari. Untuk
memenuhi permintaan konsumen yang meningkat, tidak hanya jumlah barang yang di
naikkan. Tetapi, penjual perhiasan tersebut pun menaikkan harga menjadi Rp.
500.000/gram.
13.Gambar C
Kurva mula – mula dari titik S1
dan garis kurva penawaran ke kanan menjadi S2 karen adanya perubahan
teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari E0 ke E1
sehingga membentuk titik keseimbangan yang baru.
15. Gambar
e
Kurva permintaan berawal dari garis D1
dan bergeser ke kanan membentuk garis D2 karena permintaan bertambah
akibat dari naiknya tingkat pendapatan konsumen dan biaya bahan baku naik
menyebabkan harga barang menjadi naik dan penawaran menjadi berkurang yakni
garis kurva penawaran S1 bergeser ke kiri menjadi garis S2
sehingga membentuk titik keimbangan yang baru
17. Gambar
g
Kurva ini mnenunjukkan bahwa perubahan
pergeseran garis kurva permintaan yang berawal dari titik D1 ke D2
lebih basar dibandingkan besarnya pergeseran garis kurva penawaran dari S1
ke S2. Ini berarti jumlah kuantitas barang yang diminta naik akibat
adanya kenaikan pendapatan dan produsen menawarkan harga yang tinggi karena
adanya kenaikan biaya bahan baku terhadap barang yang terkait dan kuantitas
barang yang ditawarkan semakin menurun, sehingga membentuk titik keseimbangan
yang baru.
Sumber :
-
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung,
Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI, 1999
-
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar